Sabtu, Desember 01, 2007

BERHENING DI MAKAM BUNDA

Oleh : Rasid Rachman

Bunda Teresa dimakamkan di Mother House. Makam itu terletas di bagian depan, menyatu dengan tempat para suster melakukan aktivitas harian. Di atas makam terletak kapel. Di kapel itu dilayankan ibadah-ibadah harian untuk umum, pagi pukul 06.00 dan senja pukul 18.00.
Area makam sekitar 10 m x 6 m. Pintu masuk terletak disebelah kepala pusara, dari arah dalam Mother House. Pusara jasad Bunda Teresa setinggi 120 – 140 cm, panjang sekitar 200 cm dan lebar sekitar 180 cm. Pusara itu berwarna putih berbatu pualam. Suasana sejuk dna tenang terasa di dalam makam itu, kontras dengan semrawutnya Kolkata.
Tidak ada yang istimewa dari penempatan makam tersebut. Mau ke makam itu, tidak dikenakan prosedur apa pun, kecuali pembatasan waktu berkunjung. Siapa saja boleh masuk-keluar, berkunjung, sekadar melihat-lihat foto dan tulisan tentang Bunda Teresa yang ditempel di dinding sekeliling ruang makam tersebut. Kadang-kadang, lokasi makam itu juga digunakan untuk saling berbicara. Asal semua orang saling menghormati, dan menjaga kekhidmatan atau keheningantempat tersebut.
Saya seringkali ke makam itu jika libur bekerja atau sore hari. Biasanya tanpa alasan jelas; sekadar menghabiskan waktu atau beristirahat atau menikmati berhening. Kesunyian dan keheningan kadang menjadi kebutuhan setelah seharian beraktivitas.
Namun keberadaan itu adalah istimewa. Makam itu bukan hanya mendatangkan aura spiritualitas Bunda Teresa, tetapi juga menjadi oasis bagi setiap orang yang mencari kesunyian dan keheningan. Ketiadaan “oasis” rutintas dan aktivitas itulah yang seringkali dilupakan sebagai suatu kebutuhan.

Tidak ada komentar: