Oleh : Rasid Rachman
Orang Kolkata biasa meminta tip, upah ekstra. Pelayan restoran, petugas penginapan, sopir taksi, semua minta tip. Mereka minta tip bahkan tanpa malu-malu lagi. Sehabis makan, atau sehabis menginap, pramusaji dan petugas hotel memberikan kode menjentikan jari telunjuk dan jari tengah, lalu berkata: “My tip.”
Sopir taksi minta tip, hampir pasti. Setibanya saya di bandara Kolkata, hampir tengah malam, saya membeli tiket prepaid taxi. Ketika tiket bukti tersebut saya berikan kepada sopir taksi yang sedianya membawa saya ke penginapan, sebelum mesin mobil dihidupkan dia berkata:
Sopir: “Pak, lihat, sekarang hujan besar.” (cari-cari alasan)
Saya : “Ya, lantas apa masalahnya?”
Sopir: “Hotel masih jauh, dan sekarang hujan lebat.”
Saya : (tetap bertahan) “Saya tahu sekarang hujan. Tapi kita kan di mobil. Mobil ini berfungsi, bukan?
Sopir: “Saya perlu tambahan ongkos.”
Saya : “Lho …!” (tapi segera saya sadar posisi saya. Tiket prepaid saya sudah diambilnya, tengah malam, lelah sekali, banyak barang, baru tiba di negeri asing) “Ya sudah, berapa kamu minta.”
Sopir: “Seratus rupee.”
Begitulah Kolkata. Sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan kota Jakarta menyambut orang asing dan orang tidak asing.
Sabtu, Desember 01, 2007
TIP
Label:
relawan kolkata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar