Sabtu, Desember 01, 2007

PERJALANAN

Oleh : Rasid Rachman

Jarak antar kota kecamatan di Nias dengan Gunung Sitoli sebenarnya tidak jauh. Paling cuma 60 km sampai 100 km. Namun kondisi jalan yang parah, menyebabkan perjalanan di Nias harus ditempuh berjam-jam. Kecuali Gunung Sitoli ke Bandara Binaka, dan ke objek wisata Teluk Dalam, kondisi jalan-jalan yang lain di Nias sangat berat. Ya berbahaya, ya rusak, dan lain-lain.
Dari Sitoli ke Kecamatan Sirombu dan Lahewa perjalanan dapat ditempuh dengan duduk terus di dalam mobil selama 4 jam. Kalau mau lebih cepat, naik motor selama 3 jam. Kadang mobil itu melewati pinggir jurang, kadang menyebarangi jembatan berlubang. Oleh karena itu, naik motor lebih cepat daripada mobil. Namun perjalanan tersebut masih baik, sebab penumpangnya masih tetap duduk di dalam mobil.
Dari Sitoli ke beberapa daerah lain, kadang tidak dapat ditempuh dengan kendaraan. Ada juga jalan yang bisa ditempuh dengan naik mobil beberapa puluh kilometer, lalu jalan kaki beberapa kilometer, dan naik motor beberapa puluh kilometer lagi. Dari Sitoli ke Afulu lewat Lahewa, yah seperti itulah. “Belum ada jalan,” kata orang. Percaya tidak percaya, tempat itu tercantum di peta, tetapi “koq gak ada jalan ke sana?” gumam saya.
Ada lima jenis jalan di Nias, yaitu:
1. Jalan enak dan mulus, tidak ada masalah. Ini cuma ada di kota Gunung Sitoli.
2. Jalan agak rusak, artinya masih bisa berkendaraan mobil, tetapi penuh resiko.
3. Jalan belum baik, artinya hanya bisa berkendaraan motor.
4. Tidak ada jalan, artinya harus jalan kaki.
5. Jalan putus, artinya jalan kaki pun dengan susah payah; harus melewati rawa dan lumpur sepaha selama 2 jam, seperti dari Faechuna’a ke Alasa. ¨

Tidak ada komentar: