oleh: Rasid Rachman
Baru sekitar dua bulan saya di GKI Jemaat Surya Utama. Kata orang-orang, dibandingkan dengan GKI Perumnas-Tangerang, Jemaat saya tahun 1997 sampai 2008, GKI Surya Utama bagai bumi dan langit. Maksudnya, kedua Jemaat tersebut sangat berbeda.
Memang, beberapa hal mereka saling sangat berbeda.
Dari segi lahan:
yang satu sempit, sementara yang lain luas.
Dari segi lokasi:
yang satu di Tangerang, sementara yang lain di Jakarta Barat.
Dari segi potensi:
yang satu kaya akan kebersamaan, sementara yang lain kaya akan aktivitas.
Dari segi kekurangan:
yang satu kurang dana, sementara yang lain kurang bernyanyi.
Dari segi usia:
yang satu baru 13 tahun, sementara yang lain baru 25 tahun.
Dari segi ... ups ... tanggal pendewasaan:
mereka sama-sama didewasakan sebagai Jemaat pada 31 Oktober!
Jelas, tanggal tersebut bukan hanya tanggal yang dipilih oleh Sinode GKI Jabar (waktu itu dan tanpa disengaja) sebagai tanggal pendewasaan. Tanggal 31 Oktober juga diakui oleh dunia sebagai hari lahirnya Reformasi, sehari sebelum All Saints' Day pada 1 November; tangga; bersejarah bagi pembaruan gereja.
Kemudian saya melihat beberapa kesamaan lain di kedua Jemaat ini. Kehangatan dalam pelayanan, kebersamaan antar Pendeta, kesulitan-kesulitan dalam membina dan menjaga kawanan domba Allah, mengatur "domba-domba" yang jalan maunya sendiri, sulitnya mencari program inovatif, ringan untuk memberi perhatian dan bantuan, dsb. merupakan sebagian kesamaan yang saya jumpai.
Begitulah dinamika berjemaat:
di dalam perbedaan, kita memperoleh keragaman
di dalam persamaan, kita mengalami kebersamaan
Semoga semangat membarui terus diupayakan, dipelihara, dan ditampakkan baik oleh Jemaat Perumnas maupun oleh Jemaat Surya Utama.