Sabtu, Desember 01, 2007

2005 BARANG DI PRIOK




Oleh : Rasid Rachman

Saya tidak percaya waktu Alvin (koordinator logistik Tim GKI) berkata bahwa ada segunung barang di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Priok. Namun untuk membuktikan hal itu, saya datang sendiri ke Kolinlamil. Memang barang sumbangan untuk korban tsunami di Aceh dan Nias segunung banyaknya. Barang-barang itu diserahkan (atau ditumpahkan) kepada Angkatan Laut untuk dibawa dengan kapal-kapal TNI AL di daerah bencana.
Bermacam-macam barang di sana. Yang terbanyak adalah mi instan dan pakaian ([tidak] layak pakai). Ada juga susu bubuk, susu kotak, dan air mineral. Ada barang-barang berharga, seperti penyaring air, obat, senter, kompor. Ada barang yang dibutuhkan, seperti sarung, perlengkapan sholat, selimut, pakaian dalam, biskuit, tikar. Ada barang tidak dibutuhkan, semisal kaus kaki, topi, roti (kadaluarsa). Ada barang aneh, semacam: kopi siap minum, susu siap minum. Ada juga barang berat dan berharga, seperti traktor dan tiang listrik.
Tiga minggu lamanya, ratusan orang: para pemuda GKI dan TNI, memuati barang-barang tersebut ke kapal-kapal, jumlah gunungan tidak berkurang. Barang-barang dimasukkan ke kapal, barang-barang baru didatangkan dari Posko-posko masyarakat. Padahal jumlah tenaga sangat terbatas dan jumlah tenaga juga terbatas. Ribuan orang menjadi “relawan” di Aceh dan Nias, namun hanya segelintir relawan pengangkut barang di Jakarta. ¨

Tidak ada komentar: