Kamis, Februari 07, 2008

JENDELA KACA


Oleh: Rasid Rachman

Selain arca Bunda Maria, hal unik lain di dalam kapel Gedono adalah jendela kaca. Ada dua, bulan dan besar-besar. Yang satu di sisi Timur dan yang lain di sisi Selatan; keduanya terletak tinggi di atas panti imam. Kedua kaca itu adalah painted-glass, yakni kaca dengan semprot cet. Tentu mahal harga cet kaca itu.


Dari arah umat, yakni jendela kaca di sisi Selatan, bewarna ungu kecoklak-coklatan. Dari arah komunitas, yakni jendela kaca di sisi Timur, terdiri dari berbagai warna seperti pelangi. Menurut Suster Martina, OCSO, ungu menyimbolkan kekelabuan, pergumulan, duka, muram, dan suram. Dengan kesuraman, umat menghadap Tuhan, berkumpul di sekitar altar. Warna-warni: biro, jingga, coklat muda, dsb., menggambarkan keceriaan, dinamika kehidupan, dan pengharapan. Komunitas menghayati hidup monastik secara indah dalam persekutuan.
Kedua jendela kaca tersebut menimbulkan kesan sangat indah selama berlangsung ibadah pagi (Laudes) ketika matahari terbit. Melalui kedua jendela besar yang tinggi di atas itu, sinar surya pagi masuk ke kapel, langsung menyinari altar, laksana kemuliaan Tuhan turun menyapa umat. Kehadiran-Nya dalam rupa sinar surya menciptakan kesemarakan ibadah sebelum mulai bekerja rutin.

Ibadah merupakan tampilan kesan keindahan dan keagungan Tuhan. Setiap kali pergi meninggalkannya, umat akan rindu untuk kembali mengalaminya.

Tidak ada komentar: